Selasa, 14 Juli 2009

Pengembangan Tema dan Proposal KKN-PPM berbasis Education for Sustainable Development

Pengembangan Tema dan Proposal KKN-PPM berbasis Education for Sustainable Development
Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc.,Apt.
Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Latar Belakang
Apakah itu KKN-PPM?
Apakah itu Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development = EfSD)?
Mengapa perlu melaksanakan Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan (EfSD)?
Apakah itu KKN-PPM?
KKN – PPM = Pengabdian kepada Masyarakat berbasis Pemberdayaan, yang dilaksanakan oleh Mahasiswa ~ SCS – CEL = Student Community Services – Community Empowerment Learning
Tujuan Pokok = Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat lemah à’True Leader’ Development
Tujuan KKN PPM (ISO 9001:2008)
1.Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat lemah
2.Melakukan terapan IPTEKS secara teamwork dengan pendekatan multidisipliner
3.Menanamkan nilai kepribadian:
a.Nasionalisme dan jiwa Pancasilais
b.Keuletan, etos kerja, dan tanggungjawab
c.Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan
4.Meningkatkan daya saing nasional
5.Menanamkan jiwa peneliti:
a.Eksploratif dan analisis
b.Penyusunan Tema berbasis riset
6.Mendorong terwujudnya learning community atau learning society
Prinsip Pelaksanaan KKN PPMISO 9001:2008
1.Merupakan aktifitas yang bersifat win-win:
a.Mempunyai tema (core activity) yang jelas
b.Merupakan bentuk co-creation (dosen, mahasiswa, pemerintah, industri/pengusaha, stakeholders lain)
c.Mempunyai keberlanjutan kegiatan melalui skema co-funding.
d.Berkesinambungan (sustainable) dan flexible
2.Merupakan kegiatan yang terukur hasil dan dampaknya (outcome dan impact), termasuk berlangsungnya proses pembelajaran dan pemberdayaan
3.Memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa (menentukan tema yang dipilih, penyesuaian waktu, dll.) à KKN on line
Prinsip Pelaksanaan KKN PPM (Lanjutan)
4.Merupakan kegiatan terintegrasi (bukan sentralisasi & desentralisasi) antara LPPM dengan Fakultas dan Pusat Studi, sehingga menyambung antara pengembangan riset dengan penerapannya secara multidisipliner
5.Merupakan kegiatan kombinasi antara Learning process dan Problem solving merupakan proses Learning by doing
6.Meskipun yang mendasari kegiatan adalah penyiapan the art of the use of knowledge, tetapi yang diutamakan adalah pada the strategic action for community services
KKN PPM bukanlah PKL
•KKN PPM meningkatkan empati/kepedulian, kerja-sama secara multidisipliner, dan kepribadian dari mahasiswa, kontribusi daya saing daerah/nasional, mendorong learning community/society.
•KKN PPM dilaksanakan secara co-creation, co-financing, sustainable, dan flexible; serta berbasis riset atau kajian
•PKL meningkatkan relevansi mahasiswa secara ‘monodisiplin untuk memasuki pasar kerja
Mengapa EfSD:
1.Hidup di dunia ini semakin kompleks dan bahkan mengarah kepada kondisi ‘chaostic’ karena:
Tetap meningkatnya pertumbuhan populasi dunia yang melebihi kapasitas produktivitas natural bumi
Makin cepatnya perkembangan komunikasi dan transportasi yang menghasilkan makin meningkatnya (rumitnya) world interlinkages, seperti masalah globalisasi ekonomi, perda-gangan, pembangunan, kemiskinan, lingkungan, cuaca, dll.
2.Secara total atau bersama manusia hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak ‘seimbang’, yaitu lebih banyak memanfaat-kan daripada memelihara sumber-sumber natural à Berarti meletakkan kehidupan manusia pada kondisi ‘unsustainable development’ à Jika hal ini terus-menerus terjadi akan menghasilkan bencana besar bagi generasi mendatang à tidak boleh dibiarkan terjadi, otherwise the global eco-systems will be unsustainable in the future
Lahirnya EfSD
Pencetus ide: Prof. Dr. Hans J.A. Van Ginkel, Mantan Rektor UNU dan Staf Ahli Sekjen. UN
Words into Action: Education for Sustainable Development to Secure Our Common Future
Merupakan keputusan/kristalisasi tindakan yang dibutuhkan setelah mengkaji banyak laporan UN selama >35 tahun
Pendidikan (formal, nonformal dan informal) merupa-kan instrumen kuat yang efektif untuk melakukan komunikasi, memberikan informasi, penyadaran, pembelajaran dan dapat untuk memobilisasi massa/komunitas, serta menggerakkan bangsa ke arah kehidupan masa depan yang berkembang secara lebih berkelanjutan (more sustain ably developed) à Lahirlah Education for Sustainable Development (EfSD)
Top International Agendas, by UN
Stockholm, 1972: Worldwide urgent issues
Club of Rome, 1987: Bruntlandt Report
Rio, 1992: Earth Summit
Kyoto, 1997: Kyoto Protocols
Earth Charter
UN, 2000: Millennium Summit à MDGs
Johannesburg, 2002: World Summit on Sustainable Development (WSSD) à Inter-linkages among globalization, trade, poverty, development and environment à 33 Ecosystems
UN, 2000-2005: Millennium Ecosystem Assessment
The International Panel on Climate Change (IPCC) Reports and Al Gore (Noble Prizewinner): “Inconvenient Truth”
Bali Summit, Denpasar 2007: Global Climate Change à Bali Action: Indonesia komit untuk menurunkan REDD
Apakah itu Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan (EfSD)?
Pendidikan yang menyisipkan wawasan dan konsep secara luas, mendalam dan futuristik tentang perkembangan (termasuk lingkungan) global à Hubungan sebab dan akibat, dan cara pengatasannya.
Bukannya tentang pendidikan pengembangan berke-lanjutan, melainkan pendidikan untuk mendukung pengembangan berkelanjutan à Pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua orang (utamanya generasi mendatang)) untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang.
Fungsi atau manfaat EfSD - 1
Melalui EfSD terbangun kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu membangun, mengembangkan dan meng-implementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development, yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan beberapa eco-system, antara lain:
Pengembangan kualitas SDM dan teknologi,
Pemeliharaan lingkungan dan diversitas
Keadilan sosial
Keselarasan dan kelestarian budaya
Keseimbangan produksi dan konsumsi, dll.
Fungsi atau manfaat EfSD - 2
Melalui EfSD mendidik manusia sadar tentang individual responsibility yang harus dikontribusikan, yang menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, dapat menentukan pilihan/keputusan yang bertanggung-jawab, dan mampu mengarti-kulasikan semua itu dalam tindakan nyata.
Fungsi atau manfaat EfSD - 3
Melalui EfSD, kita secara bersama mempunyai komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, dunia yang lebih aman-nyaman bagi kita semua, baik sekarang maupun dimasa mendatang bagi anak cucu kita à Ini merupakan sebuah pemahaman tentang kompleksitas dan diversitas secara komprehensif serta bagaimana cara mengubah segala perkembangan/pengembangan kearah sustainibilitas, dan dilaksanakan melalui perencanaan dan pelaksanaan yang bijaksana, serta disosialisasikan secara efektif dan meluas.
Dimensi/Pilar dari SD
Ekonomi:
Pertumbuhan berkesinambungan
Kesetaraan hak dan kesempatan
Keseimbangan produksi dan konsumsi
Lingkungan/Ekologi:
Keseimbangan beberapa sistem
WEHAB (water, energy, health, agriculture, biodiversity)
Sosial, termasuk Politik, Budaya
Harmoni, selaras dan empati
Demokrasi, partisipasi
Keadilan sosial: ras, gender, kel. tertentu, dll.
Diversitas kultur dan budaya
Pengembangan Sain-Tek ramah lingkungan
Isu Strategis EfSD untuk Indonesia
1.Pendidikan Akhlak Mulia (Ethics) dari usia dini s/d PT à Pendidikan Etika dan KKN-PPM cocok untuk pelaksanaan EfSD di PT
2.Ketahanan Pangan:
Tersedianya bibit unggul dan pupuk organik
Konservasi lahan pangan
Diversifikasi pangan pokok
Perbaikan/pemulihan lahan pertanian
3.Climate Change:
Konservasi Hutan atau Penghijauan (Carbon ‘sink’)
Pengurangan emisi (Reduction of Emission from Deforestration and Degradation = REDD)
4.Energi:
Energi ramah lingkungan (Geothermal, Solar, Coastal, Wind)
Substitusi BBM (yang praktis dan aman)
5.Lingkungan:
Biodiversitas
Pengurangan polutan
6.Kesehatan:
Konservasi air bersih
Penanggulangan Tropical Diseases
Kontrol Kelahiran
7.Budaya:
Pelestarian budaya dan seni
Menghidupkan budaya harmoni, menggantikan budaya kekerasan
Pengembangan Tema dan Proposal KKN-PPM berbasis EfSD
Syarat KKN-PPM:
Memenuhi paradigma Empowerment
Memenuhi prinsip-prinsip: win-win solution, co-creation, co-funding, berbasis riset, flexible, dan sustainable.
Melaksanakan nilai-nilai kepribadian
Syarat EfSD:
Adanya keseimbangan dalam 3 pilar EfSD: sustainibilitas ekonomi, berkeadilan sosial, berwawasan lingkungan dan budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar