Selasa, 14 Juli 2009

LUARAN KKN-PPM TERHADAP MAHASISWA, PEMDA, BISNIS & PERGURUAN TINGGI

LUARAN KKN-PPM TERHADAP MAHASISWA, PEMDA, BISNIS & PERGURUAN TINGGI
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009
KKN-PPM mampu menumbuhkan empati, Jiwa Kepemimpinan,Jiwa Kewirausahaan dan Kerjasama dengan Masyarakat.
Dr. Ir. Wayan Sukarya D.,MS.
LANDASAN HUKUM
1.UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, pasal 20, ayat 2 dinyatakan Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
2.Dengan dilaksanakannya Tri Dharma Perguruan Tinggi, diharapkan ada keterkaitan ataupun kemangnunggalan antara Perguruan Tinggi dengan masyarakat.
3.Perguruan Tinggi dikenal oleh masyarakat, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan tinggi semata, tetapi sebagai salah satu pusat atau sumber IPTEKS yang diperlukan untuk masyarakat.
4. Dilain pihak kita mengetahui bahwa IPTEKS hanya akan mempunyai makna bagi masyarakat luas, bila dapat digunakan secara praktis untk usaha memenuhi berbagai kebutuhan dan memecahkan berbagai masalah nyata yang dihadapi masyarakat.
5.Perguruan Tinggi merupakan investasi masyarakat yang diharapkan mempunyai nilai tambah dari hasil investasi tersebut untk pengembangan sumber daya manusia (SDM).
FENOMENA PERGURUAN TINGGI SAAT INI
1.Perguruan Tinggi saat ini berlomba-lomba berusaha untuk mengejar ranking World Class University.
2.Perguruan Tinggi tidak Link and Macth dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)
3.Perguruan Tinggi kurang peka, tidak merespon terhadap kebutuhan masyarakat sebagai menara gading (Invory Tower)
4.Perguruan Tinggi dianggap pencetak pengang guran daya serap kerja rendah.
5. Perguruan Tinggi dianggap terlalu komersial dan mahal.
HAKEKAT PERGURUAN TINGGI
1)Adanya keberadaan Perguruan Tinggi adalah merupakan tuntutan masyarakat.
2)Perguruan Tinggi yg sdh maju atau tinggal landas, jangan sampai masyarakatnya ditinggal dilandasan atau bahkan dijadikan landasan.
3)Setinggi-tinggi ilmu yang kita tuntut hendaknya kita abdikan kepada masyarakat Ilmu amaliah dan amal ilmiah
4)Perguruan Tinggi yg baik adalah Perguruan Tinggi yg mampu mengangkat kesejahteraan masyara katnya, baik masyarakat internal maupun masy eksternal kampus.
5.Keberadaan Perguruan Tinggi dapat diterima dan dicintai oleh masyarakatnya apabila Perguruan Tinggi tersebut dapat mangayomi masyarakatnya.
6.Seberapa banyak Perguruan Tinggi sudah mengaplikasikan IPTEKS nya kepada masyarakat atau sebaliknya berapa banyak masyarakat yang sudah datang ke Perguruan Tinggi untuk berkonsultasi.
KKN – PPM MAMPU MENUMBUHKAN EMPATI MAHASISWA
1.Kegiatan KKN-PPM diharapkan dapat menghu bungkan kepekaan rasa dan kognisi sosial mahasiswa kepada masyarakatnya.
2.Mahasiswa KKN-PPM minimal dapat mengetahui, melihat, merasakan dan menghayati permasalahan-permasalahan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh masyarakatnya, syukur-syukur dapat memberikan solusinya dan Problem Solving.
3. Mahasiswa KKN-PPM Peduli Bencana Alam (KKN-PPM PBA) ikut berkiprah untuk membantu meringankan beban yg dihadapi masyarakat yg terkena bencana (Walau dalam suasana darurat)
4.Meskipun kondisi lapangan di daerah bencana bersifat darurat tidak mengurungkan semangat mahasiswa KKN-PPM-PBA untuk melakukan kegiatan tanggap darurat
5. Tanggap darurat, tanggap bantuan darurat dan tanggap pemulihan (Recovery)
KKN-PPM MAMPU MENUMBUHKAN JIWA KEPEMIMPINAN
1.Mahasiswa adalah The next Leader calon pemimpin dimasa mendatang, oleh karena itu dia harus tahu banyak terhadap masyarakatnya, untk membuat Decision making, Policy making, yang tepat tidak terjadi mismanagement.
2. KKN-PPM dapat meningkatkan soft skill mahasiswa seperti commucation ability, warking together, living together dan lain-lain soft skill
3. KKN-PPM memberikan peluang yang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk mengem bangkan soft skill di masyarakat mulai dari berkomunikasi dengan masyarakatnya, menjadi pimpinan kelompok, kordes, korlap, korkec. Dll.
4. KKN-PPM memberikan kesempatan yang baik kepada mahasiswa untuk berpikir dan bekerja berkelompok secara Interdisipliner dan inter sektoral.
5. KKN-PPM meningkatkan kompetensi maha siswa dalam melakukan kerjasama (Net working) menggalang dan mensinergikan potensi dan bekerja secara interdisipliner.
KKN-PPM MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEURSHIP
1.Dewasa ini peluang kerja untuk menjadi PNS boleh dikatakan Zero Growth, sangat kecil sekali peluangnya, bekerja di BUMN persaingannya yg maha ketat. Oleh karena itu mau tdk mau suka tdk suka mahasiswa harus berani berwirausaha (berusaha mandiri) menjadi entrepreneur(Job Creater).
2. KKN-PPM UMKM memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa untuk terlibat mulai dari hulu sampai hilir kegiatan usaha mitranya.
3.Mahasiswa KKN-PPM UMKM diharapkan setelah selesai KKN mampu dan mau mencoba membuka peluang usaha, mahasiswa tidak lagi mencari kerja (Job Seeker) tetapi sudah mampu menciptakan peluang usaha (Job Creater)
4.Mahasiswa KKN-PPM UMKM, sudah tahu informasi mengenai potensi unggulan daerahnya untuk dapat dikembangkan (Potensi lokalnya) sehingga mampu menggali deal-deal bisnisnya.
KKN- PPM MAMPU MENUMBUHKAN KERJASAMA
1.Salah satu tolok ukur keberhasilan KKN adalah kinerja mahasiswa dalam mengikuti kegiatan KKN-PPM ini adalah kerjasama.
2.Kerjasama yang dimaksud adalah kerjasama antar mahasiswa (Internal), kerjasama (Eksternal) dengan PEMDA dan instansi terkait, pemuka masyarakat (Tomas), tokoh agama, LSM serta dengan anggota masyarakat (Interpersonal)
3.Kerjasama antar mahasiswa dengan masyarakat sejak awal sudah diwujudkan seperti dalam menyusun program secara bersama-sama (Co-Creation), melaksanakan program bersama-sama, menilai bersama sama sehingga masyarakat ikut handarbeni (Ikut rasa memiliki) terhadap program yg diperkenalkan.
4.Seperti kerja bhakti lingkungan dilaksanakan secara bersama sama, gagal berkomunikasi dengan masyarakat berarti gagal melaksanakan KKN nya.
5.Setiap merencanakan kegiatan sejak awal sudah melibatkan masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan bahkan sampai evaluasi kegiatan dilaksanakan secara bersama-sama dengan masyarakatnya.
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PROGRAM KKN TAHUN 1971 -2007
Prinsip Pelaksanaan
Co-creation (gagasan bersama)
Co-financing/co-funding (dana bersama)
Flexibility (keluwesan):
Sustainability (berkesinambungan):
Research based Community Services
Tujuan dari pelaksanaan KKN PPM
a.Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa.
b.Melaksanakan terapan IPTEKS secara teamwork dan interdispliner.
c.Menanamkan nilai kepribadian :Nasionalisme dan jiwa Pancasila, Keuletan, etos kerja dan tangung jawab, Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan.
d.Meningkatkan daya saing nasional.
e.Menanamkan jiwa peneliti: Eksploratif dan analisis.
Untuk melihat seberapa jauh luaran dan dampak kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan potensi daerah adalah sangat penting mengevaluasi sejak tema tersebut diusulkan (diproposalkan), disamping bagaimana penilaian terhadap mahasiswa dan evaluasi atas pelaksanaan KKN PPM tersebut.
Pengusulan tema
Tema–tema yang diusulkan oleh pengusul dijaring melalui proses penyeleksian dan penyempurnaan. Tema dirumuskan dalam bentuk proposal dan harus memenuhi persyaratan proposal serta persyaratan pelaksanaan, serta disusun dalam sistematika yang telah ditentukan oleh pengelola KKN PPM.
Persyaratan Proposal
Mendukung visi dan misi universitas
Sangat dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan hasil observasi dilapangan
Mempunyai tujuan dan target yang jelas serta dapat diukur hasilnya
Memungkinkan dilaksanakan secara multidisiplin
Memiliki tahapan yang jelas, dan dapat diterapkan dalam jangka waktu panjang (≥ 1 tahun)
Mengimplementasikan teknologi atau metoda ilmiah dalam rangka memberdayakan masyarakat
Memungkinkan untuk riset atau kajian lanjut secara berkesinambungan
Indikator Evaluasi Tema
Capaian, tujuan dan target utama: tingkat pemberdayaan masyarakat yang dapat dicapai serta tingkat kesejahteraan dan keamanan masyarakat.
Respon masyarakat.
Dampak pengembangan atau penguatan daerah yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan KKN PPM.
Kepuasan mitra terhadap hasil pelaksanaan tema
Komentar DPL dan mahasiwa selama pelaksanaan tema.
Persyaratan Pelaksanaan
Mampu mencapai tujuan KKN PPM
Merupakan aktifitas yang bersifat sinergis, yaitu mempunyai tema pokok dan program yang jelas, serta mempunyai karakteristik pelaksanaan kegiatan KKN PPM (co-creation, co-finance, flexibility, sustainability, dan research based).
Merupakan kegiatan yang terukur hasil dan dampaknya (output dan outcome), termasuk berlangsungnya proses pembelajaran dan pemberdayaan.
Merupakan kegiatan sinergis antara learning process dan problem solving.
Merupakan kegiatan terintegrasi (bukan sentralisasi & desentralisasi) antara LPPM dengan fakultas dan pusat studi, sehingga gayut antara pengembangan dan penerapan riset secara interdisipliner.
Penilaian Mahasiswa
Penilaian akademik meliputi 3 (tiga) ranah pendidikan yaitu : pengetahuan (cognitive), sikap (affective) dan ketrampilan (psychomotoric). Kegiatan KKN PPM dilakukan dalam rangkaian proses yang memiliki tahapan kegiatan. Berdasarkan hal tersebut maka penilaian terhadap prestasi mahasiswa merupakan gabungan dari nilai-nilai yang dapat dicapai oleh mahasiswa dari setiap tahapan kegiatan.
Komponen ini meliputi : Disiplin, Kerjasama, Penghayatan dan Pelaksanaan program.
Disiplin (DS) yaitu :
Kepatuhan terhadap kewajiban tinggal di lokasi KKN PPM
Ketepatan dalam penggunaan waktu
Kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku
Kerjasama (KS) yaitu :
Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antar mahasiswa
Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antara mahasiswa dengan pejabat, mahasiswa dengan pemuka masyarakat dan mahasiswa dengan anggota masyarakat (interpersonal)
Kemampuan untuk mengadakan kegiatan yang dihubungkan dengan bidang lain (interdisipliner)
Penghayatan (PH) yaitu :
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lokasi KKN PPM
Kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan segala norma dan sistem nilainya
Kemampuan untuk tanggap terhadap permasalahan yang ada di lokasi KKN PPM
Pelaksanaan Program (PL), yaitu :
Kemampuan atau keberhasilan memanfaatkan dan menggali potensi, mengungkapkan serta menyelesaikan permasalahan.
Ketrampilan untuk melaksanakan program pengembangan dan pembangunan yang relevan
Kemampuan mengevaluasi keberhasilan program yang telah dilakukan.
Pemantauan dan evaluasi sebagai bagian dari pengelolaan dan pengembangan program KKN PPM dilakukan melalui jaringan evaluatif dalam keseluruhan pengelolaan dan upaya-upaya pengembangannya. Evaluasi perlu dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan KKN PPM guna pengendalian dan pengarahan agar pencapaian tujuan tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan.
Hasil pemantauan dan evaluasi dapat
digunakan sebagai :
Masukan untuk perbaikan, peningkatan, dan pengembangan usaha-usaha selanjutnya baik oleh pihak pengelola maupun masyarakat.
Umpan balik untuk perbaikan, peningkatan, dan pengembangan perguruan tinggi.
Selanjutnya pemantauan dan evaluasi terhadap hasil serta dampak yang ditimbulkan berguna bagi penilaian program yaitu:
1. Tingkat keberhasilan yang dicapai
2. Faktor kendala dan pendukung
3. Efisiensi dan efektifitas program
4. Pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan
Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk mengukur
sejauh mana tujuan yang telah dicapai dan
dampak yang ditimbulkan baik terhadap
pembelajaran mahasiswa maupun pemberdayaan
masyarakat, yaitu
Pemberdayaan mahasiswa (personality empowerment),
Pemberdayaan masyarakat (community empowerment)
Pegembangan kelembagaan (institutional development)
Dengan mengikuti kegiatan KKN PPM, mahasiswa diharapkan akan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat dan dapat menerapkan pengetahuan akademik.
Keberhasilan program kegiatan diukur dari
sejauh mana mahasiswa mempunyai:
Pemahaman permasalahan yang ada dalam masyarakat,
Mencari alternatif solusinya,
Melakukan sosialisasi, komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak, untuk merealisasikan solusi yang dipilihnya.
Bahan evaluasi juga dapat diperoleh dari laporan tertulis sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan manajerial atas semua kegiatan KKN PPM yang telah dilakukan.
Dari laporan itu pula dapat diketahui
keberhasilan pelaksanaan kegiatan KKN
PPM dalam bentuk:
Kuantitas dan kualitas program,
Kelayakan program,
Besarnya partisipasi masyarakat baik dalam bentuk pemikiran, tenaga, dan dana.
Sebagai suatu program pendidikan, kegiatan KKN PPM yang melibatkan secara sinergis unsur mahasiswa, masyarakat, dan kelembagaan diharapkan dapat menimbulkan dampak positif.
Fungsi evaluasi ini adalah
Menjaga agar dampak positif dari pelaksanaan kegiatan KKN PPM dapat terus dikembangkan dan dilestarikan,
Meminimalkan dampak negatifnya.
Untuk menjaga keberlanjutan (sustainability) program termasuk output dan outcome-nya perlu adanya strategi pembinaan wilayah.
Pembinaan Wilayah
Wilayah Mandiri
Apabila lokasi KKN PPM dianggap sudah cukup memiliki kader pembangunan maka lokasi KKN PPM tersebut sudah dapat ditinggalkan sama sekali karena telah mampu membina sendiri.
Wilayah Pembinaan Parsial
Apabila suatu lokasi KKN PPM belum memiliki kader, maka pembinaan masih perlu dilakukan tetapi intensitasnya perlu dikurangi. Untuk itu lokasi tersebut masih layak menjadi wilayah pembelajaran pemberdayaan masyarakat tetapi jumlah mahasiswanya dikurangi.
Wilayah Pembinaan Insidental
Apabila sewaktu-waktu lokasi KKN PPM tertentu yang pernah menjadi wilayah pelaksanaan kegiatan KKN PPM masih membutuhkan bantuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, serta menyusun dan atau melaksanakan program pembangunan, maka pengelola KKN PPM secara insidental dapat melaksanakan kegiatan KKN PPM di lokasi tersebut.
Setiap pelaksanaan kegiatan KKN PPM selalu mengupayakan adanya jalinan kerjasama yang sinergis dengan instansi dan pihak terkait lainnya, agar dapat memberdayakan masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki. Kerjasama ini dilaksanakan sejak persiapan, pelaksanaan atau operasional sampai tindak lanjut.
Pembinaan kerjasama tersebut dilakukan dengan menggunakan pengembangan hasil evaluasi dampak kegiatan KKN PPM dan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan periodik dalam bentuk rapat evaluasi kegiatan KKN PPM.
Rapat evaluasi kegiatan KKN PPM tidak saja dilakukan di lingkungan universitas, tetapi juga dilakukan di tingkat nasional. Hasil rapat ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk menetapkan kebijakan baru dalam rangka pembinaan dan pengembangan KKN PPM secara nasional
Pelaksanaan kegiatan KKN PPM semaksimal mungkin agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam membantu dan meningkatkan pelaksanaan Pembanguan Nasional.
Penciptaan integrasi antara Instansi atau Dinas Pemerintah, masyarakat dengan pengelola KKN PPM dalam menunjang keberhasilan Pembangunan Nasional.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa evaluasi dampak kegiatan KKN PPM dan evaluasi keberlanjutan dalam bentuk pembinaan wilayah dan pembinaan kerjasama pada akhirnya diarahkan untuk tercapainya keberhasilan Pembangunan Nasional.
Outcome
MAHASISWA
1. Memperdalam pengertian, penghayatan, dan
pengalaman mahasiswa tentang:
Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.
Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya.
Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.
2.Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.
3.Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
3.Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan dan pembangunan.
4.Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan problem solver.
5.Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan.
MASYARAKAT (DAN PEMERINTAH)
1.Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan program pembangunan.
2.Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunan.
3.Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan di daerah.
4.Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin kesinambungan pembangunan.
PERGURUAN TINGGI
1.Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan.
2.Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan IPTEKS.
3.Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar