Selasa, 14 Juli 2009

SYARAT, TUGAS & KEWAJIBAN DPL

•SYARAT, TUGAS & KEWAJIBAN DPL
•SYARAT DPL/KKORKAB/KORKOT:

•DPL/KORKAB/KORKOT adalah Dosen tetap
•Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang sesuai dengan tema
•Menyatakan kesanggupan sebagai DPL/KORKAB/KORKOT yang ditunjukkan dengan surat pernyataan kesanggupan.
•Memiliki surat penetapan sebagai DPL/KORKAB/KORKOT
•TUGAS-TUGAS DPL
•Bertindak sebagai anggota Tim Pengelola Program KKN-PPM di tingkat unit kerja (Membina kerjasama dengan perangkat desa atau kelurahan, kecamatan, instansi atau dinas dan masyarakat lokasi KKN-PPM).
•Mengadakan orientasi dan observasi pendahuluan ke lokasi KKN-PPM serta membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan masyarakat dan instansi atau dinas di lokasi KKN-PPM.
•Menumbuhkan disiplin dan motivasi serta mendampingi mahasiswa dalam melaksanakan program KKN-PPM dan membantu memecahkan masalah yang dihadapinya agar Program KKN-PPM dapat terlaksana.
•Mendorong dan menumbuhkan interaksi positif antar mahasiswa KKN-PPM dan antara mahasiswa KKN-PPM dengan perangkat pemerintahan dan instansi terkait.
•Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan KKN-PPM.
•Melakukan penilaian kegiatan mahasiswa dan kepuasan penerima manfaat dalam rangka evaluasi.
•Menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan khusus dan kegiatan pembimbingan mahasiswa KKN-PPM yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran untuk keberlanjutan kegiatan khusus.
•Bertanggung-jawab kepada Korkab/Korkot dan Koordinator Operasional dan Monitoring serta Kepala Bidang Pengelolaan KKN-PPM, Pengembangan UMKM dan Pelayanan Masyarakat.
•TUGAS DAN WEWENANG KORKAB/KORKOT
•Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah kabupaten atau kota serta melakukan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan kegiatan KKN-PPM dengan DPL di wilayah kabupaten atau kota yang menjadi tanggungjawabnya.
•Membuat perencanaan kerjasama pelaksanaan kegiatan KKN-PPM berdasar arah pembangunan kabupaten atau kota secara berkelanjutan dalam kurun waktu yang ditentukan.
•Membuat laporan pelaksanaan kegiatan KKN-PPM kepada Bupati atau Walikota dan Kepala Bidang Pengelolaan KKN-PPM dan Pemberdayaan UKM.
•Bertanggung jawab kepada Koordinator Operasional dan Monitoring, dan Kepala Bidang Pengelolaan KKN-PPM dan Pemberdayaan UKM.
•Membantu DPL dalam mengambil tindakan dan mengatasi permasalahan apabila terjadi kecelakaan atau hal-hal lain diluar rencana.
•HAL-HAL YANG PERLU DIUMUMKAN/DILAKSANAKAN PADA SAAT PEMBEKALAN KHUSUS OLEH DPL ATAU PENGUSUL TEMA
•Presensi peserta KKN PPM dan membagikan kartu tanda pengenal.
•Diskripsi kecamatan yang bersangkutan meliputi:
•Lokasi, jarak dan waktu tempuh disertai peta kecamatan.
•Keadaan geografi, demografi, tata pemerintahan, program pembangunan kecamatan dan kabupaten, jumlah desa dsb.
•Sosiologi dan budaya masyarakat setempat (termasuk hal-hal yang tabu).
•Membacakan pembagian lokasi per desa sesuai plotting yang telah ditentukan. Pertukaran lokasi mahasiswa antar unit kerja tidak diperkenankan
•Pengarahan lapangan meliputi :
–tempat menginap
–masalah yang ada, program yang diinginkan oleh stakeholder, situasi dan kondisi lokasi. Policy DPL dalam menangani pelaksanaan, dan lain-lain.
–obat-obatan yang khusus supaya disediakan sendiri.
•Mengkoordinir pembentukan Koordinator Mahasiswa tingkat Sub-Unit (Kormasit) dan Koordinator Mahasiswa tingkat Unit (Kormanit) dan menjelaskan garis besar tugas masing-masing serta pembentukan Koordinator Bidang (Kormabid).
•Sesudah pengarahan calon peserta KKN PPM, supaya segera mengambil peralatan/perbekalan di sekretariat KKN PPM.
•Penjelasan tentang format laporan.
•Perlengkapan yang perlu dibawa ke lokasi: mesin tulis dan alat tulis, kendaraan, perlengkapan pribadi, tergantung kondisi dan iklim dll.
•Rencana pemberangkatan meliputi: lokasi, tempat berkumpul, waktu, serta transport dan konsumsi.

PENTINGNYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KESINERGIAN DAN KEMITRAAN

PENTINGNYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KESINERGIAN DAN KEMITRAAN
DR. IR. OTENG HARIDJAJA, MSC
DEFINISI RIYANTO (2005)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Proses penguatan masyarakat dng cara memberikan motivasi & dorongan agar masy mampu menggali potensi diri & berani bertindak untuk memperbaiki kualitas hidupnya.
PARTISIPASI MASYARAKAT
Kegiatan masyarakat yang timbul atas kehendak & keinginan sendiri, di tengah masyarakat untuk berminat & bergerak dalam memperbaiki kualitas hidup.
PEMBERDAYAAN:
MEMFUNGSIKAN DAN MEMBERIKAN PERAN BOTTOM-UP > TOP DOWN
PARTISIPASI MASYRAKAT
OBJEK SUBJEK
SENTRALISASI DESENTRALISASI
POTENSI MASYARAKAT:KEMAMPUAN-AKTUAL/BELUM TERGALI SDA & SDM
PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN
-DARI
(FROM COMMUNITY)
-OLEH
-(BY COMMUNITY)
-UNTUK
-(FOR COMMUNITY)

UNSUR & PERAN POKOK PELAKU PEMBANGUNAN
LANJUTAN
LANJUTAN
PROGRAM KKN DALAM DINAMIKA PEMBANGUNAN
Tekanan globalisasi à hidup makin kompleks
Perubahan PT menjadi PT-BHMN
Tekad PT menjadi Universitas Riset
Prinsip Pelaksanaan KKN PPM
1.Merupakan aktifitas yang bersifat win-win:
a.Mempunyai tema (core activity) yang jelas
b.Merupakan bentuk co-creation (dosen, mahasiswa, pemerintah, industri/pengusaha, stakeholders lain)
c.Mempunyai kegiatan melalui co-financing.
2.Merupakan kegiatan yang terukur hasil dan dampaknya (outcome dan impact), termasuk berlangsungnya proses pembelajaran dan pemberdayaan (Sustainability)
3.Memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa (menentukan tema yang dipilih, penyesuaian waktu, dll. à KKN on line
Tantangan :
•Otonomi di Kabupaten/Propinsi
•PP 61, Perguruan Tinggi berbadan hukum
•Capaian pendidikan yang masih rendah
•Peningkatan IPTEKS di UMKM/UKM
•Kebutuhan Lapangan Pekerjaan
•Problem kemiskinan
•Peningkatan kesejahteraan
•Keterbatasan sumberdaya alam
•Globalisasi Pemasaran HaKI
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Pengabdian kepada Masyarakat
1.Penerapan IPTEK dan Vucer kepada masyarakat
2.Penerapan IPTEK kepada industri dan UMKM
3.VUCER ‘Multi Years’ pembinaan UKM
4.Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan (KWU, KKU, MKU, KBPK, INWUB).
5.Unit Jasa Industri (UJI) melatih dalam unit usaha
6.Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat (SIBERMAS)
7.Program kerjasama antar stakeholder
8.Program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Hibah KKN-PPM
9.Pelaksanaan Kegiatan KKN-PPM dengan Universitas Luar negeri (ProSPER.Net)
POLA PELAKSANAAN KKN PPM bekerjasama dgn DEPDIKNAS :
Peningkatan pembelajaran berkualitas
Kerjasama dengan Program ’Duelike’ (SP2MP)
Kerjasama dengan DP2M Dikti
KKN PPM “Eksploitasi Air Gua Plawan Dengan Energi Terbarukan”
kerjasama dengan Dep.Pertanian, dir.PHP dengan Kab. Boyolali


KKN PPM “Sibermas” kerjasama dengan Kab. Gunungkidul
Kerjasama dengan Kab. Klaten
Kerjasama dengan KPC (CSR)


Kerjasama dengan Schlumberger (CSR)
Kerjasama dengan BNI (PKBL)
Kerjasama dengan Bank Mandiri (PKBL)


Kerjasama Dengan Bank BPD Syariah (PKBL)
Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri

LUARAN KKN-PPM TERHADAP MAHASISWA, PEMDA, BISNIS & PERGURUAN TINGGI

LUARAN KKN-PPM TERHADAP MAHASISWA, PEMDA, BISNIS & PERGURUAN TINGGI
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009
KKN-PPM mampu menumbuhkan empati, Jiwa Kepemimpinan,Jiwa Kewirausahaan dan Kerjasama dengan Masyarakat.
Dr. Ir. Wayan Sukarya D.,MS.
LANDASAN HUKUM
1.UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, pasal 20, ayat 2 dinyatakan Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
2.Dengan dilaksanakannya Tri Dharma Perguruan Tinggi, diharapkan ada keterkaitan ataupun kemangnunggalan antara Perguruan Tinggi dengan masyarakat.
3.Perguruan Tinggi dikenal oleh masyarakat, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan tinggi semata, tetapi sebagai salah satu pusat atau sumber IPTEKS yang diperlukan untuk masyarakat.
4. Dilain pihak kita mengetahui bahwa IPTEKS hanya akan mempunyai makna bagi masyarakat luas, bila dapat digunakan secara praktis untk usaha memenuhi berbagai kebutuhan dan memecahkan berbagai masalah nyata yang dihadapi masyarakat.
5.Perguruan Tinggi merupakan investasi masyarakat yang diharapkan mempunyai nilai tambah dari hasil investasi tersebut untk pengembangan sumber daya manusia (SDM).
FENOMENA PERGURUAN TINGGI SAAT INI
1.Perguruan Tinggi saat ini berlomba-lomba berusaha untuk mengejar ranking World Class University.
2.Perguruan Tinggi tidak Link and Macth dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)
3.Perguruan Tinggi kurang peka, tidak merespon terhadap kebutuhan masyarakat sebagai menara gading (Invory Tower)
4.Perguruan Tinggi dianggap pencetak pengang guran daya serap kerja rendah.
5. Perguruan Tinggi dianggap terlalu komersial dan mahal.
HAKEKAT PERGURUAN TINGGI
1)Adanya keberadaan Perguruan Tinggi adalah merupakan tuntutan masyarakat.
2)Perguruan Tinggi yg sdh maju atau tinggal landas, jangan sampai masyarakatnya ditinggal dilandasan atau bahkan dijadikan landasan.
3)Setinggi-tinggi ilmu yang kita tuntut hendaknya kita abdikan kepada masyarakat Ilmu amaliah dan amal ilmiah
4)Perguruan Tinggi yg baik adalah Perguruan Tinggi yg mampu mengangkat kesejahteraan masyara katnya, baik masyarakat internal maupun masy eksternal kampus.
5.Keberadaan Perguruan Tinggi dapat diterima dan dicintai oleh masyarakatnya apabila Perguruan Tinggi tersebut dapat mangayomi masyarakatnya.
6.Seberapa banyak Perguruan Tinggi sudah mengaplikasikan IPTEKS nya kepada masyarakat atau sebaliknya berapa banyak masyarakat yang sudah datang ke Perguruan Tinggi untuk berkonsultasi.
KKN – PPM MAMPU MENUMBUHKAN EMPATI MAHASISWA
1.Kegiatan KKN-PPM diharapkan dapat menghu bungkan kepekaan rasa dan kognisi sosial mahasiswa kepada masyarakatnya.
2.Mahasiswa KKN-PPM minimal dapat mengetahui, melihat, merasakan dan menghayati permasalahan-permasalahan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh masyarakatnya, syukur-syukur dapat memberikan solusinya dan Problem Solving.
3. Mahasiswa KKN-PPM Peduli Bencana Alam (KKN-PPM PBA) ikut berkiprah untuk membantu meringankan beban yg dihadapi masyarakat yg terkena bencana (Walau dalam suasana darurat)
4.Meskipun kondisi lapangan di daerah bencana bersifat darurat tidak mengurungkan semangat mahasiswa KKN-PPM-PBA untuk melakukan kegiatan tanggap darurat
5. Tanggap darurat, tanggap bantuan darurat dan tanggap pemulihan (Recovery)
KKN-PPM MAMPU MENUMBUHKAN JIWA KEPEMIMPINAN
1.Mahasiswa adalah The next Leader calon pemimpin dimasa mendatang, oleh karena itu dia harus tahu banyak terhadap masyarakatnya, untk membuat Decision making, Policy making, yang tepat tidak terjadi mismanagement.
2. KKN-PPM dapat meningkatkan soft skill mahasiswa seperti commucation ability, warking together, living together dan lain-lain soft skill
3. KKN-PPM memberikan peluang yang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk mengem bangkan soft skill di masyarakat mulai dari berkomunikasi dengan masyarakatnya, menjadi pimpinan kelompok, kordes, korlap, korkec. Dll.
4. KKN-PPM memberikan kesempatan yang baik kepada mahasiswa untuk berpikir dan bekerja berkelompok secara Interdisipliner dan inter sektoral.
5. KKN-PPM meningkatkan kompetensi maha siswa dalam melakukan kerjasama (Net working) menggalang dan mensinergikan potensi dan bekerja secara interdisipliner.
KKN-PPM MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEURSHIP
1.Dewasa ini peluang kerja untuk menjadi PNS boleh dikatakan Zero Growth, sangat kecil sekali peluangnya, bekerja di BUMN persaingannya yg maha ketat. Oleh karena itu mau tdk mau suka tdk suka mahasiswa harus berani berwirausaha (berusaha mandiri) menjadi entrepreneur(Job Creater).
2. KKN-PPM UMKM memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa untuk terlibat mulai dari hulu sampai hilir kegiatan usaha mitranya.
3.Mahasiswa KKN-PPM UMKM diharapkan setelah selesai KKN mampu dan mau mencoba membuka peluang usaha, mahasiswa tidak lagi mencari kerja (Job Seeker) tetapi sudah mampu menciptakan peluang usaha (Job Creater)
4.Mahasiswa KKN-PPM UMKM, sudah tahu informasi mengenai potensi unggulan daerahnya untuk dapat dikembangkan (Potensi lokalnya) sehingga mampu menggali deal-deal bisnisnya.
KKN- PPM MAMPU MENUMBUHKAN KERJASAMA
1.Salah satu tolok ukur keberhasilan KKN adalah kinerja mahasiswa dalam mengikuti kegiatan KKN-PPM ini adalah kerjasama.
2.Kerjasama yang dimaksud adalah kerjasama antar mahasiswa (Internal), kerjasama (Eksternal) dengan PEMDA dan instansi terkait, pemuka masyarakat (Tomas), tokoh agama, LSM serta dengan anggota masyarakat (Interpersonal)
3.Kerjasama antar mahasiswa dengan masyarakat sejak awal sudah diwujudkan seperti dalam menyusun program secara bersama-sama (Co-Creation), melaksanakan program bersama-sama, menilai bersama sama sehingga masyarakat ikut handarbeni (Ikut rasa memiliki) terhadap program yg diperkenalkan.
4.Seperti kerja bhakti lingkungan dilaksanakan secara bersama sama, gagal berkomunikasi dengan masyarakat berarti gagal melaksanakan KKN nya.
5.Setiap merencanakan kegiatan sejak awal sudah melibatkan masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan bahkan sampai evaluasi kegiatan dilaksanakan secara bersama-sama dengan masyarakatnya.
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PROGRAM KKN TAHUN 1971 -2007
Prinsip Pelaksanaan
Co-creation (gagasan bersama)
Co-financing/co-funding (dana bersama)
Flexibility (keluwesan):
Sustainability (berkesinambungan):
Research based Community Services
Tujuan dari pelaksanaan KKN PPM
a.Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa.
b.Melaksanakan terapan IPTEKS secara teamwork dan interdispliner.
c.Menanamkan nilai kepribadian :Nasionalisme dan jiwa Pancasila, Keuletan, etos kerja dan tangung jawab, Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan.
d.Meningkatkan daya saing nasional.
e.Menanamkan jiwa peneliti: Eksploratif dan analisis.
Untuk melihat seberapa jauh luaran dan dampak kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan potensi daerah adalah sangat penting mengevaluasi sejak tema tersebut diusulkan (diproposalkan), disamping bagaimana penilaian terhadap mahasiswa dan evaluasi atas pelaksanaan KKN PPM tersebut.
Pengusulan tema
Tema–tema yang diusulkan oleh pengusul dijaring melalui proses penyeleksian dan penyempurnaan. Tema dirumuskan dalam bentuk proposal dan harus memenuhi persyaratan proposal serta persyaratan pelaksanaan, serta disusun dalam sistematika yang telah ditentukan oleh pengelola KKN PPM.
Persyaratan Proposal
Mendukung visi dan misi universitas
Sangat dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan hasil observasi dilapangan
Mempunyai tujuan dan target yang jelas serta dapat diukur hasilnya
Memungkinkan dilaksanakan secara multidisiplin
Memiliki tahapan yang jelas, dan dapat diterapkan dalam jangka waktu panjang (≥ 1 tahun)
Mengimplementasikan teknologi atau metoda ilmiah dalam rangka memberdayakan masyarakat
Memungkinkan untuk riset atau kajian lanjut secara berkesinambungan
Indikator Evaluasi Tema
Capaian, tujuan dan target utama: tingkat pemberdayaan masyarakat yang dapat dicapai serta tingkat kesejahteraan dan keamanan masyarakat.
Respon masyarakat.
Dampak pengembangan atau penguatan daerah yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan KKN PPM.
Kepuasan mitra terhadap hasil pelaksanaan tema
Komentar DPL dan mahasiwa selama pelaksanaan tema.
Persyaratan Pelaksanaan
Mampu mencapai tujuan KKN PPM
Merupakan aktifitas yang bersifat sinergis, yaitu mempunyai tema pokok dan program yang jelas, serta mempunyai karakteristik pelaksanaan kegiatan KKN PPM (co-creation, co-finance, flexibility, sustainability, dan research based).
Merupakan kegiatan yang terukur hasil dan dampaknya (output dan outcome), termasuk berlangsungnya proses pembelajaran dan pemberdayaan.
Merupakan kegiatan sinergis antara learning process dan problem solving.
Merupakan kegiatan terintegrasi (bukan sentralisasi & desentralisasi) antara LPPM dengan fakultas dan pusat studi, sehingga gayut antara pengembangan dan penerapan riset secara interdisipliner.
Penilaian Mahasiswa
Penilaian akademik meliputi 3 (tiga) ranah pendidikan yaitu : pengetahuan (cognitive), sikap (affective) dan ketrampilan (psychomotoric). Kegiatan KKN PPM dilakukan dalam rangkaian proses yang memiliki tahapan kegiatan. Berdasarkan hal tersebut maka penilaian terhadap prestasi mahasiswa merupakan gabungan dari nilai-nilai yang dapat dicapai oleh mahasiswa dari setiap tahapan kegiatan.
Komponen ini meliputi : Disiplin, Kerjasama, Penghayatan dan Pelaksanaan program.
Disiplin (DS) yaitu :
Kepatuhan terhadap kewajiban tinggal di lokasi KKN PPM
Ketepatan dalam penggunaan waktu
Kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku
Kerjasama (KS) yaitu :
Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antar mahasiswa
Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antara mahasiswa dengan pejabat, mahasiswa dengan pemuka masyarakat dan mahasiswa dengan anggota masyarakat (interpersonal)
Kemampuan untuk mengadakan kegiatan yang dihubungkan dengan bidang lain (interdisipliner)
Penghayatan (PH) yaitu :
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lokasi KKN PPM
Kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan segala norma dan sistem nilainya
Kemampuan untuk tanggap terhadap permasalahan yang ada di lokasi KKN PPM
Pelaksanaan Program (PL), yaitu :
Kemampuan atau keberhasilan memanfaatkan dan menggali potensi, mengungkapkan serta menyelesaikan permasalahan.
Ketrampilan untuk melaksanakan program pengembangan dan pembangunan yang relevan
Kemampuan mengevaluasi keberhasilan program yang telah dilakukan.
Pemantauan dan evaluasi sebagai bagian dari pengelolaan dan pengembangan program KKN PPM dilakukan melalui jaringan evaluatif dalam keseluruhan pengelolaan dan upaya-upaya pengembangannya. Evaluasi perlu dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan KKN PPM guna pengendalian dan pengarahan agar pencapaian tujuan tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan.
Hasil pemantauan dan evaluasi dapat
digunakan sebagai :
Masukan untuk perbaikan, peningkatan, dan pengembangan usaha-usaha selanjutnya baik oleh pihak pengelola maupun masyarakat.
Umpan balik untuk perbaikan, peningkatan, dan pengembangan perguruan tinggi.
Selanjutnya pemantauan dan evaluasi terhadap hasil serta dampak yang ditimbulkan berguna bagi penilaian program yaitu:
1. Tingkat keberhasilan yang dicapai
2. Faktor kendala dan pendukung
3. Efisiensi dan efektifitas program
4. Pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan
Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk mengukur
sejauh mana tujuan yang telah dicapai dan
dampak yang ditimbulkan baik terhadap
pembelajaran mahasiswa maupun pemberdayaan
masyarakat, yaitu
Pemberdayaan mahasiswa (personality empowerment),
Pemberdayaan masyarakat (community empowerment)
Pegembangan kelembagaan (institutional development)
Dengan mengikuti kegiatan KKN PPM, mahasiswa diharapkan akan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat dan dapat menerapkan pengetahuan akademik.
Keberhasilan program kegiatan diukur dari
sejauh mana mahasiswa mempunyai:
Pemahaman permasalahan yang ada dalam masyarakat,
Mencari alternatif solusinya,
Melakukan sosialisasi, komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak, untuk merealisasikan solusi yang dipilihnya.
Bahan evaluasi juga dapat diperoleh dari laporan tertulis sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan manajerial atas semua kegiatan KKN PPM yang telah dilakukan.
Dari laporan itu pula dapat diketahui
keberhasilan pelaksanaan kegiatan KKN
PPM dalam bentuk:
Kuantitas dan kualitas program,
Kelayakan program,
Besarnya partisipasi masyarakat baik dalam bentuk pemikiran, tenaga, dan dana.
Sebagai suatu program pendidikan, kegiatan KKN PPM yang melibatkan secara sinergis unsur mahasiswa, masyarakat, dan kelembagaan diharapkan dapat menimbulkan dampak positif.
Fungsi evaluasi ini adalah
Menjaga agar dampak positif dari pelaksanaan kegiatan KKN PPM dapat terus dikembangkan dan dilestarikan,
Meminimalkan dampak negatifnya.
Untuk menjaga keberlanjutan (sustainability) program termasuk output dan outcome-nya perlu adanya strategi pembinaan wilayah.
Pembinaan Wilayah
Wilayah Mandiri
Apabila lokasi KKN PPM dianggap sudah cukup memiliki kader pembangunan maka lokasi KKN PPM tersebut sudah dapat ditinggalkan sama sekali karena telah mampu membina sendiri.
Wilayah Pembinaan Parsial
Apabila suatu lokasi KKN PPM belum memiliki kader, maka pembinaan masih perlu dilakukan tetapi intensitasnya perlu dikurangi. Untuk itu lokasi tersebut masih layak menjadi wilayah pembelajaran pemberdayaan masyarakat tetapi jumlah mahasiswanya dikurangi.
Wilayah Pembinaan Insidental
Apabila sewaktu-waktu lokasi KKN PPM tertentu yang pernah menjadi wilayah pelaksanaan kegiatan KKN PPM masih membutuhkan bantuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, serta menyusun dan atau melaksanakan program pembangunan, maka pengelola KKN PPM secara insidental dapat melaksanakan kegiatan KKN PPM di lokasi tersebut.
Setiap pelaksanaan kegiatan KKN PPM selalu mengupayakan adanya jalinan kerjasama yang sinergis dengan instansi dan pihak terkait lainnya, agar dapat memberdayakan masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki. Kerjasama ini dilaksanakan sejak persiapan, pelaksanaan atau operasional sampai tindak lanjut.
Pembinaan kerjasama tersebut dilakukan dengan menggunakan pengembangan hasil evaluasi dampak kegiatan KKN PPM dan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan periodik dalam bentuk rapat evaluasi kegiatan KKN PPM.
Rapat evaluasi kegiatan KKN PPM tidak saja dilakukan di lingkungan universitas, tetapi juga dilakukan di tingkat nasional. Hasil rapat ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk menetapkan kebijakan baru dalam rangka pembinaan dan pengembangan KKN PPM secara nasional
Pelaksanaan kegiatan KKN PPM semaksimal mungkin agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam membantu dan meningkatkan pelaksanaan Pembanguan Nasional.
Penciptaan integrasi antara Instansi atau Dinas Pemerintah, masyarakat dengan pengelola KKN PPM dalam menunjang keberhasilan Pembangunan Nasional.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa evaluasi dampak kegiatan KKN PPM dan evaluasi keberlanjutan dalam bentuk pembinaan wilayah dan pembinaan kerjasama pada akhirnya diarahkan untuk tercapainya keberhasilan Pembangunan Nasional.
Outcome
MAHASISWA
1. Memperdalam pengertian, penghayatan, dan
pengalaman mahasiswa tentang:
Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.
Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya.
Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.
2.Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.
3.Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
3.Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan dan pembangunan.
4.Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan problem solver.
5.Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan.
MASYARAKAT (DAN PEMERINTAH)
1.Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan program pembangunan.
2.Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunan.
3.Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan di daerah.
4.Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin kesinambungan pembangunan.
PERGURUAN TINGGI
1.Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan.
2.Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan IPTEKS.
3.Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan.

KETEPATAN IPTEKS DAN PENGEMBANGAN TEMA KKN PPM

KETEPATAN IPTEKS DAN PENGEMBANGAN TEMA KKN PPM
KETEPATAN TEKNOLOGI DAN METODE PELAKSANAAN KKN PPM
I.PRINSIP APLIKASI TEKNOLOGI DALAM KKN PPM
MASYARAKAT WILAYAH TERTENTU UNTUK MEMANFAATKAN POTENSI SUMBER DAYA LOKAL
EKSPLORASI SDA DAN KONSERVASI LINGK.
PENGEMBANGAN SDM (KKN POSDAYA)
2.TEKNOLOGI YANG DIKEMBANGKAN DI UNIVERSITAS (PTN / PTS )
II.METODE PELAKSANAAN KKN PPM
KOORD. KERJASAMA & PENGEMBANGAN TEMA
1.MERENCANAKAN& MELAKUKAN KERJASAMA DG MITRA KERJA DLM PENERAPAN & PENGEMBANGAN IPTEKS BAIK LINGK. UNIV, PEMDA, BUMN DAN LUAR NEGERI.
2.MENJALIN KERJA SAMA DGN BALITBANG PEMPUS, PEMPROP, PEMKAB/PEMKOT DLM PENERAPAN IPTEKS, PEMBERDAYAAN & PENGUATAN POTENSI MASYARAKAT
3.MERENCANAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS DATA DLM PELAKSANAAN KKN PPM
4.INVENTARISASI HASIL KKN PPM UNTUK TEMA 2 RISET
KOORD. OPERASIONAL DAN MONITORING
a.PERENCANAAN
1.PENYUSUNAN JADWAL PELAKSANAAN KKN PPM
2.PENYUSUNAN PEMBEKALAN
3.PLOTING MHS, PERIJINAN DAN KOORD DGN INSTANSI TERKAIT
4.MONITORING DAN EVALUASI
b. KOORD, KORKAB/KORKOT DENGAN DPL
C. TATA LAKSANA PENGELOLAAN
1.ALOKASI WAKTU à 3 SKS, 288 JAM EFEKTIF DI LAPANGAN( 3 X 6 JAM PER HARI 16 KALI TATAP MUKA.
2.PELAKSANA
a. KABID PENGELOLA KKN PPM
b. KOORD. KERJASAMA & PENGEMBANGAN
TEMA
c. KOORD. OPERASIONAL & MONITORING
d. KOORD ADM DAN KEUANGAN
e. KORKAB/KORKOT
f. DPL
g. MHS PESERTA KKN PPM
- KORMANIT
- KORMASIT
- KORMABID
- PESERTA KKN PPM
D. RUANG LINGKUP KKN PPM
1. BERDASARKAN SUBTANSI TEMA, RUANG LINGKUP KKN TEMATIK :
a. PEMBERDAYAAN WILAYAH
b. PEMBERDAYAAN UKM
c. EKSPLORASI SDA & KONSERVASI LINGK.
d. PENGEMBANGAN SDM
e. PENERAPAN TTG
2. BERDASARKAN LUAS CAKUPAN
a. KKN PPM TARAF LOKAL
b. KKN PPM TARAF NASIONAL
c. KKN PPM TARAF INTERNASIONAL
E. BIDANG PROGRAM KEGIATAN KKN PPM
1.BIDANG SARANA FISIK
2.BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI
3.BIDANG SOSIAL BUDAYA
4.BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
G. MACAM-MACAM PROGRAM KKN PPM
1.PROGRAM POKOK
2.PROGRAM POKOK TAMBAHAN
3.PROGRAM BANTU
I. SOSIALISASI
1.INTERNAL
- INFORMASI TEMA-TEMA YG DISETUJUI
KEPADA FAK, PUSAT STUDI DAN
LEMBAGA, DPL.
2. EKSTERNAL
- INFORMASI KE PEMDA, UKM, DLL SBG.
MITRA KERJA UNTUK PERSIAPAN
PELAKSANAAN KKN PPM

Pengembangan Tema dan Proposal KKN-PPM berbasis Education for Sustainable Development

Pengembangan Tema dan Proposal KKN-PPM berbasis Education for Sustainable Development
Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc.,Apt.
Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Latar Belakang
Apakah itu KKN-PPM?
Apakah itu Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development = EfSD)?
Mengapa perlu melaksanakan Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan (EfSD)?
Apakah itu KKN-PPM?
KKN – PPM = Pengabdian kepada Masyarakat berbasis Pemberdayaan, yang dilaksanakan oleh Mahasiswa ~ SCS – CEL = Student Community Services – Community Empowerment Learning
Tujuan Pokok = Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat lemah à’True Leader’ Development
Tujuan KKN PPM (ISO 9001:2008)
1.Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat lemah
2.Melakukan terapan IPTEKS secara teamwork dengan pendekatan multidisipliner
3.Menanamkan nilai kepribadian:
a.Nasionalisme dan jiwa Pancasilais
b.Keuletan, etos kerja, dan tanggungjawab
c.Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan
4.Meningkatkan daya saing nasional
5.Menanamkan jiwa peneliti:
a.Eksploratif dan analisis
b.Penyusunan Tema berbasis riset
6.Mendorong terwujudnya learning community atau learning society
Prinsip Pelaksanaan KKN PPMISO 9001:2008
1.Merupakan aktifitas yang bersifat win-win:
a.Mempunyai tema (core activity) yang jelas
b.Merupakan bentuk co-creation (dosen, mahasiswa, pemerintah, industri/pengusaha, stakeholders lain)
c.Mempunyai keberlanjutan kegiatan melalui skema co-funding.
d.Berkesinambungan (sustainable) dan flexible
2.Merupakan kegiatan yang terukur hasil dan dampaknya (outcome dan impact), termasuk berlangsungnya proses pembelajaran dan pemberdayaan
3.Memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa (menentukan tema yang dipilih, penyesuaian waktu, dll.) à KKN on line
Prinsip Pelaksanaan KKN PPM (Lanjutan)
4.Merupakan kegiatan terintegrasi (bukan sentralisasi & desentralisasi) antara LPPM dengan Fakultas dan Pusat Studi, sehingga menyambung antara pengembangan riset dengan penerapannya secara multidisipliner
5.Merupakan kegiatan kombinasi antara Learning process dan Problem solving merupakan proses Learning by doing
6.Meskipun yang mendasari kegiatan adalah penyiapan the art of the use of knowledge, tetapi yang diutamakan adalah pada the strategic action for community services
KKN PPM bukanlah PKL
•KKN PPM meningkatkan empati/kepedulian, kerja-sama secara multidisipliner, dan kepribadian dari mahasiswa, kontribusi daya saing daerah/nasional, mendorong learning community/society.
•KKN PPM dilaksanakan secara co-creation, co-financing, sustainable, dan flexible; serta berbasis riset atau kajian
•PKL meningkatkan relevansi mahasiswa secara ‘monodisiplin untuk memasuki pasar kerja
Mengapa EfSD:
1.Hidup di dunia ini semakin kompleks dan bahkan mengarah kepada kondisi ‘chaostic’ karena:
Tetap meningkatnya pertumbuhan populasi dunia yang melebihi kapasitas produktivitas natural bumi
Makin cepatnya perkembangan komunikasi dan transportasi yang menghasilkan makin meningkatnya (rumitnya) world interlinkages, seperti masalah globalisasi ekonomi, perda-gangan, pembangunan, kemiskinan, lingkungan, cuaca, dll.
2.Secara total atau bersama manusia hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak ‘seimbang’, yaitu lebih banyak memanfaat-kan daripada memelihara sumber-sumber natural à Berarti meletakkan kehidupan manusia pada kondisi ‘unsustainable development’ à Jika hal ini terus-menerus terjadi akan menghasilkan bencana besar bagi generasi mendatang à tidak boleh dibiarkan terjadi, otherwise the global eco-systems will be unsustainable in the future
Lahirnya EfSD
Pencetus ide: Prof. Dr. Hans J.A. Van Ginkel, Mantan Rektor UNU dan Staf Ahli Sekjen. UN
Words into Action: Education for Sustainable Development to Secure Our Common Future
Merupakan keputusan/kristalisasi tindakan yang dibutuhkan setelah mengkaji banyak laporan UN selama >35 tahun
Pendidikan (formal, nonformal dan informal) merupa-kan instrumen kuat yang efektif untuk melakukan komunikasi, memberikan informasi, penyadaran, pembelajaran dan dapat untuk memobilisasi massa/komunitas, serta menggerakkan bangsa ke arah kehidupan masa depan yang berkembang secara lebih berkelanjutan (more sustain ably developed) à Lahirlah Education for Sustainable Development (EfSD)
Top International Agendas, by UN
Stockholm, 1972: Worldwide urgent issues
Club of Rome, 1987: Bruntlandt Report
Rio, 1992: Earth Summit
Kyoto, 1997: Kyoto Protocols
Earth Charter
UN, 2000: Millennium Summit à MDGs
Johannesburg, 2002: World Summit on Sustainable Development (WSSD) à Inter-linkages among globalization, trade, poverty, development and environment à 33 Ecosystems
UN, 2000-2005: Millennium Ecosystem Assessment
The International Panel on Climate Change (IPCC) Reports and Al Gore (Noble Prizewinner): “Inconvenient Truth”
Bali Summit, Denpasar 2007: Global Climate Change à Bali Action: Indonesia komit untuk menurunkan REDD
Apakah itu Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan (EfSD)?
Pendidikan yang menyisipkan wawasan dan konsep secara luas, mendalam dan futuristik tentang perkembangan (termasuk lingkungan) global à Hubungan sebab dan akibat, dan cara pengatasannya.
Bukannya tentang pendidikan pengembangan berke-lanjutan, melainkan pendidikan untuk mendukung pengembangan berkelanjutan à Pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua orang (utamanya generasi mendatang)) untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang.
Fungsi atau manfaat EfSD - 1
Melalui EfSD terbangun kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu membangun, mengembangkan dan meng-implementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development, yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan beberapa eco-system, antara lain:
Pengembangan kualitas SDM dan teknologi,
Pemeliharaan lingkungan dan diversitas
Keadilan sosial
Keselarasan dan kelestarian budaya
Keseimbangan produksi dan konsumsi, dll.
Fungsi atau manfaat EfSD - 2
Melalui EfSD mendidik manusia sadar tentang individual responsibility yang harus dikontribusikan, yang menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, dapat menentukan pilihan/keputusan yang bertanggung-jawab, dan mampu mengarti-kulasikan semua itu dalam tindakan nyata.
Fungsi atau manfaat EfSD - 3
Melalui EfSD, kita secara bersama mempunyai komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, dunia yang lebih aman-nyaman bagi kita semua, baik sekarang maupun dimasa mendatang bagi anak cucu kita à Ini merupakan sebuah pemahaman tentang kompleksitas dan diversitas secara komprehensif serta bagaimana cara mengubah segala perkembangan/pengembangan kearah sustainibilitas, dan dilaksanakan melalui perencanaan dan pelaksanaan yang bijaksana, serta disosialisasikan secara efektif dan meluas.
Dimensi/Pilar dari SD
Ekonomi:
Pertumbuhan berkesinambungan
Kesetaraan hak dan kesempatan
Keseimbangan produksi dan konsumsi
Lingkungan/Ekologi:
Keseimbangan beberapa sistem
WEHAB (water, energy, health, agriculture, biodiversity)
Sosial, termasuk Politik, Budaya
Harmoni, selaras dan empati
Demokrasi, partisipasi
Keadilan sosial: ras, gender, kel. tertentu, dll.
Diversitas kultur dan budaya
Pengembangan Sain-Tek ramah lingkungan
Isu Strategis EfSD untuk Indonesia
1.Pendidikan Akhlak Mulia (Ethics) dari usia dini s/d PT à Pendidikan Etika dan KKN-PPM cocok untuk pelaksanaan EfSD di PT
2.Ketahanan Pangan:
Tersedianya bibit unggul dan pupuk organik
Konservasi lahan pangan
Diversifikasi pangan pokok
Perbaikan/pemulihan lahan pertanian
3.Climate Change:
Konservasi Hutan atau Penghijauan (Carbon ‘sink’)
Pengurangan emisi (Reduction of Emission from Deforestration and Degradation = REDD)
4.Energi:
Energi ramah lingkungan (Geothermal, Solar, Coastal, Wind)
Substitusi BBM (yang praktis dan aman)
5.Lingkungan:
Biodiversitas
Pengurangan polutan
6.Kesehatan:
Konservasi air bersih
Penanggulangan Tropical Diseases
Kontrol Kelahiran
7.Budaya:
Pelestarian budaya dan seni
Menghidupkan budaya harmoni, menggantikan budaya kekerasan
Pengembangan Tema dan Proposal KKN-PPM berbasis EfSD
Syarat KKN-PPM:
Memenuhi paradigma Empowerment
Memenuhi prinsip-prinsip: win-win solution, co-creation, co-funding, berbasis riset, flexible, dan sustainable.
Melaksanakan nilai-nilai kepribadian
Syarat EfSD:
Adanya keseimbangan dalam 3 pilar EfSD: sustainibilitas ekonomi, berkeadilan sosial, berwawasan lingkungan dan budaya.